123

20 August 2010

Fermentasi Asam Laktat: Wadah Plastik vs Kaca

Wadah plastik dan kaca, keduanya sangat umum digunakan dalam fermentasi asam laktat.

Perdebatan mengenai mana yang lebih baik antara keduanya seakan tidak pernah berakhir. Keduanya punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, saya akan coba menganalisis berdasarkan pengalaman dan referensi dari berbagai pihak.

Wadah plastik
Kelebihan:
  1. Ringan
  2. Murah
  3. Mudah didapat
  4. Tahan banting
  5. Banyak variasi bentuk dan ukuran
Kekurangan:
  1. Kandungan zat sangat berbahaya pada plastik jenis tertentu seperti polystyrene dan pvc
  2. Zat berbahaya pada asap plastik yang dibakar
  3. Diduga terdapat zat-zat yang disinyalir merugikan kesehatan yang dapat larut dalam susu fermentasi, seperti bisphenol-A
  4. Isu pencemaran lingkungan (non-biodegradable)
  5. Tidak dapat didaur ulang dengan sempurna (hasil daur ulang lebih rendah kualitasnya dibanding aslinya)
  6. Dan beberapa isu lain.

Wadah kaca
Kelebihan:
  1. Merupakan material paling 'food grade' dalam rumah tangga
  2. Memiliki reputasi selama ratusan tahun sebagai produk yang aman bagi kesehatan
  3. Jika dibakar tidak melepaskan zat apapun ke udara
  4. Dapat didaur ulang dengan sempurna
Kekurangan:
  1. Mudah pecah
  2. Mahal
  3. Berat
  4. Tidak mudah didapat (di pasaran tidak sebanyak wadah plastik)
  5. Sangat jarang terdapat dalam ukuran sangat besar.

Dari analisis diatas, mana yang terbaik untuk wadah fermentasi?

Saya pribadi lebih memilih wadah kaca, terutama dari pendekatan kesehatan. Saya merasa lebih tenang mengkonsumsi yoghurt yang saya buat di dalam wadah kaca, ketimbang yang plastik. Tentu saja, saya juga menggunakan wadah plastik berkualitas tinggi yang memang 'food-grade' seperti Tupp****re dalam produksi saya. Tapi mayoritas konsumsi yoghurt saya memang berasal dari wadah kaca.

Namun wadah plastik tetap perlu digunakan, terutama dalam mendistribusikan yoghurt. Penggunaan wadah kaca dalam distribusi produk kini telah dibatasi, dikarenakan isu pemborosan BBM yang mengarah ke pemanasan global (mendistribusikan makanan berwadah kaca 2-3 kali lebih boros BBM, karena sangat berat). Hanya saja, anda perlu mengecek simbol plastik yang ada di bagian bawah wadah, seperti ini:


Ada 7 simbol yang membedakan plastik yang satu dengan lainnya. Untuk mengemas makanan, pastikan anda memilih plastik dengan simbol dengan angka 4 atau 5 saja.

Jadi, cermatlah dalam memilih wadah. Kesehatan sangat penting.

Mikroba Sahabat Yoghurt (Jaman Dahulu Kala)

Benarkah yoghurt hanya mengandung bakteri asam laktat saja?


Yoghurt modern saat ini biasanya memang mengandung 2-3 bakteri asam laktat. Tapi tahukah anda bahwa dahulu sekali, sebelum ditemukannya teknologi isolasi mikroba, yoghurt dalam keadaan alaminya mengandung juga mikroba yang biasanya ikut 'nimbrung', yaitu jenis ragi.
Contoh gambar ragi jenis Saccharomyces sp. hasil mikroskop elektron.

Jenis ragi yang biasa ada di yoghurt biasanya dari jenis Saccharomyces sp. dan beberapa jenis yang lain seperti Kluveromyces sp. dan beberapa jenis lain.

Jaman dahulu kala, saat teknologi masih tradisional, keberadaan ragi tidak dapat dihindari. Meskipun demikian, mereka bukanlah kontaminan. Dalam banyak hal, keberadaan ragi justru memperkaya cita rasa pada yoghurt itu sendiri. Ragi memberikan aroma tape yang disukai banyak orang. Selain itu, mengkonsumsi yoghurt yang mengandung ragi memberikan efek hangat di tubuh (karena menghasilkan alkohol) sehingga disukai orang-orang Eropa yang hidup di udara dingin.

Namun demikian, di dunia modern, ketika yoghurt mulai dikomersialkan dengan cara dikemas, keberadaan ragi pada yoghurt justru dianggap sebagai kontaminan (meskipun kenyataannya aman dan tidak berbahaya). Mengapa? Karena adanya ragi pada yoghurt akan menyebabkan masalah pada saat pengemasan yoghurt, yaitu timbulnya gas yang dapat menyebabkan kemasan menggembung dan 'meledak' (bukan ledakan yang berbahaya). Karena itulah, yoghurt yang dikemas untuk didistribusikan harus bebas dari ragi.

Jadi sekarang kita tahu bahwa ragi adalah mikroba yang juga umum terdapat pada yoghurt. Anda tidak perlu menghilangkan ragi pada yoghurt, sepanjang yoghurt tersebut untuk dikonsumsi sendiri. Jika anda memutuskan untuk mengemas yoghurt untuk didistribusikan, maka ada cara menghilangkan ragi yang dapat anda temukan di DVD Yoghurt.

Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.

15 August 2010

Khasiat Yoghurt #002 - Mengendalikan Berat Badan

Sebuah riset yang dimuat di International Journal of Obesity beberapa tahun lalu menyebutkan bahwa yoghurt sangat berperan dalam mengendalikan berat badan. Yoghurt dapat membantu membakar lemak berlebih, dan melancarkan program penurunan berat badan bagi mereka yang menjalankannya.

'Yoghurt' yang dimaksud dalam kasus ini adalah plain yoghurt (yoghurt polos, yang belum diberi gula dan bahan tambahan lainnya), dan dibuat menggunakan susu rendah lemak.

Konsumsi yoghurt polos (plain yoghurt) sebanyak 200-300 ml per hari, diimbangi dengan disiplin menjaga asupan kalori tidak melebihi 1500 kalori (angka ini dapat berbeda pada setiap orang). Yoghurt plain mengandung sangat banyak nutrisi yang akan memacu metabolisme tubuh, yang menyebabkan tubuh membakar kalori lebih banyak.

Jadi, bagi anda yang memang sedang menjalankan program diet rendah kalori, dapat menambahkan yoghurt polos dalam menu diet anda. Berat badan ideal akan menanti anda. Tidak hanya berat badan anda akan ideal, kalsium pada yoghurt juga akan membuat tulang anda menjadi kuat dan tidak gampang keropos.

10 August 2010

Khasiat Yoghurt #001 - Sumber Bakteri Probiotik

Yoghurt dikenal sebagai minuman yang mengandung bakteri probiotik. Bakteri probiotik adalah bakteri baik yang dapat mengendalikan bakteri jahat pada usus kita. Bakteri genus Lactobacillus spp. banyak dikenal karena sifat probiotik mereka. Diantara genus ini yang terkenal sebagai probiotik kuat adalah L. acidophilus dan L. casei.

Tidak semua yoghurt yang kita makan memiliki sifat probiotik kuat. Agar anda dapat merasakan manfaat probiotik, yoghurt yang anda konsumsi haruslah:
  1. Mengandung bakteri probiotik kuat seperti L. acidophilus atau L. casei atau keduanya.
  2. Masih segar, baru dibuat. Yoghurt yang masih segar memiliki kandungan bakteri baik paling tinggi. Semakin lama yoghurt disimpan, semakin berkurang jumlah bakteri probiotiknya.
  3. Tidak mengandung pengawet. Zat pengawet akan mematikan bakteri baik, dan tentunya juga tidak sehat bagi tubuh kita.
  4. Tidak dibekukan. Proses pembekuan yoghurt akan sangat mengurangi jumlah bakteri hidup.
  5. Tidak dipasteurisasi. Pasteurisasi akan membunuh hampir semua bakteri baik.

Lalu bagaimana kalau bakteri probiotik pada yoghurt telah banyak berkurang? Anda tetap akan dapat mengambil manfaat yoghurt yang lain, seperti sebagai sumber vitamin, mineral, enzim dan sebagainya. Manfaat tersebut akan saya posting segera.